Ursula: Jangan Ikuti Budaya Seks Bebas

Retnoningayu J. U.
249 dibaca
Retnoningayu J. U.
Retnoningayu J. U.

 teknokra.co:  Membangun Keluarga Harmonis – Tanggung Jawab Kita Bersama merupakan tema seminar international Magister Ilmu Komunikasi Unila bersama UPF (Universal Peace Federation) di Aula Perpustakaan, Rabu (12/10/2016).

Sebagai organisasi yang telah berdiri di 194 negara, UPF konsen terhadap masalah-masalah sosial dengan mengedepankan nilai-nilai yang memperkuat hubungan didalam keluarga. Kehadiran UPF dalam seminar ini bermaksud untuk mengajak para pemuda untuk lebih peka terhadap masalah sosial dan mempersiapkan pemuda menuju kehidupan berkeluarga melalui perkawinan yang baik berdasarkan kemurnian cinta sejati yang absolut.

Secretary General of Universal Peace Federation Asia Ursula McLackland sebagai pembicara dalam seminar ini sangat tertarik terhadap budaya timur yang masih menjaga nilai-nilai luhurnya yang positif. “You must to be proud of your own family culture and we want you to keep it. And don’t follow free sex culture. And the important thing, you must to be happy to be able built your ideas family. (Kalian harus bangga dengan budaya keluarga dan kami ingin kalian tetap menjaga itu. Dan jangan ikuti budaya seks bebas. Dan hal terpenting, kalian harus dengan senang hati bersedia membangun konsep dasar keluarga kalian),” ujar Ursula.

Sebagai pemuda yang akan menjadi pemimpin di masa mendatang, pendidikan karakter ini menyadarkan para mahasiswa untuk ikut bertanggung jawab terhadap keharmonisan keluarga. Unit terkecil dalam masyarakat adalah keluarga, dimana pola pendidikan orangtua akan mempengaruhi tumbuh kembang anak, karena anak adalah aset bagi bangsa.  Ketika anak memasuki usia remaja (13-19 tahun) biasanya mereka akan dihadapkan oleh permasalahan-permasalahan hidup yang kompleks dengan tekanan-tekanan dari lingkungan luar. Pengakuan diri di usia pubertas semacam ini sangatlah penting. Di usia seperti inilah, penting bagi mereka untuk bisa mendapatkan kasih di dalam keluarganya. Karena keluarga harus mampu menampung keluh kesah anak dan ikut membantu dalam memberikan solusi pada setiap permasalahan anak.

Sayangnya, ketika seorang anak berada dalam keluarga yang tidak harmonis, dia akan kehilangan tempat untuk bersandar. Para orangtua sebaiknya mampu untuk menjalin komunikasi yang akrab agar anak menjadi terbuka. Karena ketika orangtua lepas pengawasan terhadap anak, maka faktor-faktor negatif dari luar akan begitu mudah untuk masuk dan merubah anak menjadi rusak. Permasalahan seperti cyber bullying, kehamilan remaja diluar perkawinan, kekerasan seksual, narkoba, LGBT seperti reaksi berantai yang bisa saja timbul karena masalah keluarga.

“Masa lalu yang buruk akan membawa trauma dan berimbas pada kehidupan di masa yang akan datang,” ujar Aflred H. Forno (Secretary General of Universal Peace Federation Indonesia). Dirinya sangat menekankan kepada para mahasiswa penting sekali dalam menjaga kesucian, kemurnian sebelum memasuki hubungan perkawinan dan tetap menjaga kesetiaan setelah perkawinan. Dirinya berharap setelah materi ini, mahasiswa bisa membuka pikiran, mata, hati untuk ikut berperan sebagai pembuka perdamaian. “Kalian harus menjadi contoh dalam menjaga kemurnian sampai masuk kedalam perkawinan, karena kita lihat gejala permasalahan sosial, rumah tangga, teman, datang dari keluarga yang tidak sehat, datang dari anak muda yang menyia-nyiakan kan hidupnya ketika sebelum memasuki perkawinan,” katanya.

Melihat dari sudut pandang Komunikasi, Andy Corry Wardhani (Ketua Magister Ilmu Komunikasi) menilai seminar ini merupakan sarana pembelajaran pola berkomunikasi yang tepat bagi masyarakat untuk mulai mengambil bagian dalam bertanggung jawab terhadap keharmonisan keluarga. “Ada berbagai isu permasalahan, terutama pada remaja yang seharusnya menjadi tanggung jawab bersama,” ujarnya. Selain untuk menyambungkan kesadaran publik terhadap permasalahan-permasalahan sosial yang muncul di masyarakat, Andy juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program sejak awal bagi magister ilmu komunikasi dalam menjalin kerjasama dengan pihak luar negeri, mengingat magister Ilmu Komunikasi ini belum lama diresmikan.

Laporan : Retnoningayu Janji Utami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

9 + 6 =