Pestisida Bisa Menyebabkan Kematian

331 dibaca

3.-Pestisida-Bisa-Menyebabkan-Kematianteknokra.co : Lampung adalah salah satu provinsi yang banyak menghasilkan hasil pertanian. Dan Jakarta adalah salah satu pasar utama yang dituju oleh Petani di Lampung.

Untuk memasarkan hasil pertanian tersebut. Lampung kini memberlakukan Peraturan Daerah DKI No.6 2004 yang menyatakan bahwa semua produk pangan segar yang masuk Jakarta minimal bersetifikat prima 3.

Menurut Badan Ketahanan 2010, Sertifikat prima 3 adalah penilaian terhadap usaha tani dimana produk yang dihasilkan harus aman dikonsumsi. Sertifikat 2 peringkat penilaian yang diberikan terhadap pelaksanaan usaha tani dimana produk yang dihasilkan aman dikonsumsi dan bermutu baik. Sertifikat 1 adalah peringkat penilaian yang diberikan terhadap pelaksanaan usaha tani dimana produk yang dihasilkan aman dikonsumsi, bermutu baik serta cara produksinya ramah terhadap lingkungan.

Dalam pelaksanaan sertifikat produk, pangan segar maka Otorias Kompeten Keamanan Pangan (OKKPD) perlu ditunjang oleh laboratorium yang kompeten dan terakreditas. Maka melalui SK Gubernur, maka Laboratorium Analisis Hasil Pertanian di bawahi Dekan Fakultas Pertanian, Prof Wan Abbas Zakaria, Dr.Ir.Subeki, dibantu dengan Ir. Otik Mawansih menganalisis tingkat bahaya produk pertanian yang menggunakan pestisida.

Penelitian ini berlangsung sejak tahun 2009 sampai sekarang, dari penelitian tersebut dapat mengetahui berapa tingkat residu pestisida. Residu pestisida adalah zat tertentu yang terkandung dalam hasil pertanian, bahan pangan, atau pakan hewan, baik langsung dari penggunaan pestisida. Dan dapat mengetahui pula kadar pesisida apakah diatas sandar atau dibawah standar yang tentunya standarnya berbeda dari tiap-tiap pestisida yang dipakai.

Manfaat dan Bahaya Pestisida

Menurut Subeki, pestisida sebenarnya berguna untuk menghilangkan hama dari hasil pertanian mereka, tapi sama seperti hama yang mengkonsumsi pestisida, residu pestisida bersifat terakumulasi.

Jadi apabila manusia mengkonsumsi residu pestisida yang terdapat di makanan atau sayuran efeknya tidak terasa langsung kepada si pengguna tapi memerlukan waktu sekitar sepuluh tahun kemudian baru bisa terlihat efeknya misalnya kanker.

Efek langsung yang bisa dirasakan kepada konsumen adalah keracunan yang bisa berakhir pada kematian. Bahan yang diteliti seperti beras, sayur-sayuran, buah-buahan.

Cara Mendeteksi

Peralatan yang dibutuhkan untuk preparsi sampel adalah pencincang, blender, kramatograf gas, dilengkapi dengan detektor spesfikasi untuk senyawa yang mengandung fosfor.

Pertama kali yang dilakukan adalah mengektraksi atau memisahkan kandungan yang terdapat pada produk pertanian misalnya sayuran dengan cara dicincang lalu ditimbang. Setelah itu diblender hingga tekstur seperti tepung,kemudian dilumatkan dengan aseton atau pelarut selama tiga puluh detik. Setelah disentrifugasi atau diendapkan selama dua menit.

Kemudian hasil ekstraksi sebanyak 25 mililiter disedot dengan pipet dan dimasukan ke dalam labu ukur. Dan dipekatkan dalam alat yang bernama rotavor pada suhu 40°C hingga kering. Lalu dikeringkan lagi dengan gas nitrogen dan dilarutkan dalam lima mililiter senyawa organik isooktana.

Setelah tahap preparsi selesai, selanjutnya disuntikkan ekstrak ke dalam alat pemisah molekul atau kromotograf gas. Selanjutnya dibandingkan waktu lambat dan tinggi atau luas puncak kromatogram yang diperoleh dari larutan cuplikan dan larutan baku pembanding.

Kemudian pada mesin kromotgraf akan muncul garis lurus tidak berarti mengandung pestisida namun jika garis lurus kemudian bergelombang dan lurus lagi berarti mengandung pestisida. Semakin tinggi kandungan pestisida semakin banyak garis yang melengkung.

Sumber : Tabloid Teknokra

Editor : Vina O.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 + 12 =