Opini : Pelecehan Seksual pada Anak itu Ancaman yang Harus Dihentikan

SUMBER : https://data.goodstats.id/statistic/kekerasan-seksual-pada-anak-jadi-ancaman-besar-di-2024-FlZNL
29 dibaca

Teknokra.co : Akhir-akhir ini, kasus pelecehan seksual pada anak sering kita dengar atau lihat di media sosial. Fenomena ini sangat memprihatinkan, terutama ketika pelaku adalah orang yang seharusnya melindungi, seperti ayah kandung yang tega melakukan tindakan keji terhadap putri kandungnya sendiri. Tindakan semacam ini sulit diterima akal sehat dan menunjukkan kemerosotan moral di tengah masyarakat.

Di era teknologi yang semakin maju ini, dampak positif maupun negatif dari penggunaan teknologi tidak bisa dihindari. Sayangnya, akses yang terlalu mudah terhadap konten digital, termasuk berita, video, atau film yang tidak sesuai, sering kali menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya pelecehan seksual. Hampir semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, kini memiliki akses ke smartphone dan internet. Apa yang mereka lihat atau cari di dunia maya dapat memengaruhi pola pikir dan perilaku mereka.

Pelecehan seksual pada anak di bawah umur cenderung terjadi karena korban sering kali takut, diancam, atau dibujuk dengan iming-iming tertentu. Anak-anak yang belum memiliki keberanian untuk melawan menjadi sasaran empuk bagi para pelaku. Oleh karena itu, edukasi mengenai pelecehan seksual sangat penting diberikan sejak usia dini. Edukasi ini bertujuan memberikan pengetahuan dan perlindungan kepada anak-anak agar mereka mampu mengenali dan melaporkan situasi berbahaya.

Selain itu, pengawasan penggunaan smartphone oleh orang tua menjadi kunci utama dalam mencegah anak-anak terpapar konten berbahaya. Orang tua perlu secara aktif memantau aktivitas anak-anak mereka di dunia digital serta memberikan pendampingan dalam memahami penggunaan teknologi secara bijak.

Dapat disimpulkan, kemudahan mengakses berbagai sumber informasi tanpa adanya kontrol diri dapat membuat seseorang terjerumus ke dalam perilaku negatif, seperti mengonsumsi konten pornografi. Kebiasaan ini tidak hanya merusak pola pikir tetapi juga mengurangi kemampuan individu untuk berpikir logis, yang pada akhirnya dapat mendorong perilaku menyimpang seperti pelecehan seksual. Langkah bersama dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak kita.

Opini ini ditulis oleh Leny Rosalina (Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Lampung Angkatan Tahun 2022)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two + 11 =