Teknokra.co : Aliansi Mahasiswa Universitas Lampung (Unila) lakukan aksi demonstrasi, dengan menyampaikan empat poin tuntutan terhadap dugaan kekerasan fisik yang dialami oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dan dugaan pembungkaman. Aksi ini berlangsung di Gedung Rektorat Unila pada Selasa, (3/6). Massa aksi memulai pergerakan dari titik kumpul shuttle bus dan berakhir di Rektorat Unila.
Pada pamflet aksi dijadwalkan mulai pukul 09.00 WIB, namun massa aksi baru memulai pergerakan sekitar pukul 13.30 WIB dari titik kumpul shuttle bus menuju Gedung Rektorat
Adapun empat poin utama tuntutan mahasiswa adalah:
1. Menyampaikan duka cita sedalam-dalamnya terhadap saudara kami, Pratama, serta korban lainnya yang juga mengalami luka.
2. Mengusut kasus pembungkaman dan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh anggota Mahapel dan WD III melalui perantara Kasubbag Kemahasiswaan dan Alumni FEB untuk dibawa ke ranah hukum.
3. Menuntut birokrat untuk menghapus organisasi mahasiswa Mahapel.
4. Menuntut pihak yang bertanda tangan (WD III, ketua umum, ketua pelaksana, pembina) untuk bertanggung jawab atas kasus ini.
Ariz Fadhila Tanjung (Matematika’21) salah satu peserta aksi menyatakan, bahwa aksi ini penting dilakukan mengingat isu pembungkaman yang terjadi telah mendapat sorotan publik secara nasional.
“Aksi ini sangat penting, harus dituntaskan, karena isu nya sudah menjadi sorotan publik bahkan luar Lampung” katanya.
Ariz juga berharap dengan adanya aksi yg telah dilakukan, kasus ini segera terselesaikan dengan tranparansi dan pihak Unila memberikan keadilan yang seadil-adilnya.