teknokra.co : Pejabat Rektorat Universitas Lampung (Unila) melakukan kunjungan silahturahmi ke Sekretariat UKPM Teknokra. Diantaranya, Juru Bicara (Jubir) Rektor Kahfie Nazarudin, Kepala Bagian Humas M.Badrul Huda, dan Kabag Informasi Suratno, Kamis (16/1).
Sebelumnya juga Rabu, (15/1) Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Prof. Yulianto menyambangi Sekretariat Saidatul Fitriah (Teknokra). Para pejabat yang berkunjung melihat kondisi ruangan dan peralatan Teknokra.
Lalu, berdiskusi dengan Pimpinan Teknokra terkait kendala yang dialami dan mengajak bersinergi memajukan Unila. Jubir Rektor Kahfie, mengatakan sinergi sesuai yang dituangkan Prof.Karomani dengan mentransformasi tagline Unila dari “Berkarya dan Berinovasi untuk Bangsa” menjadi “Bersinergi dan Berinovasi untuk Negeri”.
Lanjut Kahfie, di era persaingan yang semakin ketat, kolaborasi antarsemua elemen kampus amat diperlukan untuk membawa Unila menjadi lebih baik. Menurutnya, pers kampus salah satu elemen penting harus turut ambil bagian membangun citra positif Unila kepada masyarakat di dalam dan luar kampus.
Dosen FKIP Unila ini mengajak Teknokra dengan berbagai platform media yang dimiliki untuk bersama membangun image yang berguna bagi kemaslahatan Unila. Akan tapi, tidak meninggalkan daya kritis yang memang menjadi karakter dari pers kampus itu sendiri.
“Hanya saja daya kritis itu hendaknya tetap berlandaskan kebenaran. Dilakukan dengan cara yang tepat, dan tidak konfrontatif di setiap kesempatan,” ujarnya.
Kahfie, mengatakan dengan adanya kunjungan ini dapat mengetahui arah dan tujuan pembangunan Unila ke depan. Serta, UKPM Teknokra dapat mengetahui sejumlah peraturan rektor yang akan rampung dalam waktu dekat.
Sementara itu, Pemimpin Umum Teknokra Chairul Rahman Arif mengungkapkan, hal yang positif dengan adanya kunjungan silahturahmi ke Sekretariat Teknokra untuk ajakan bersinergi. “Sebagai pers kampus akan terus mengawal kebijakan yang dibuat oleh pihak rektorat. Misalnya terjadi kekeliruan saat buat kebijakan. Kritiknya dengan cara kerja-kerja jurnalistik,”ungkapnya.
Mahasiswa Perternakan ’16 ini juga menyampaikan permasalahan Teknokra, yakni dana pagu terbitan menurun. Serta, kurangnya alat yang mendukung kerja redaksi.
“Komputer kita cuma 2 sedangkan anggota banyak, terus kita juga nggak punya kamera. Lalu yang paling penting si dana pagu kita kurang. Tahun kemarin cetak 5 cuma dikasih 66 juta sedangkan itu hanya bisa ngecover 3 tabloid itu pun 1 tabloid pake dana operasional Pak Karomani, sama kas pribadi Teknokra. Jadi kita sangat mengharapkan dana terbitan Teknokra naik,” tuturnya.
Rilis