Wash Advisor SNV Bambang Pujiatmoko: BABS Perbuatan Zalim

251 dibaca

teknokra.co: Sanitasi tidak hanya tentang kesehatan. Namun, dapat juga dikorelasikan dengan perspektif agama.

Misal, seseorang sengaja membuang buang air besar sembarangan (BABS) ke got. Lalu, ada lalat hinggap di tinja. Selanjutnya, lalat terbang menempel ke makanan tetangga. Akibatnya, sakit diare dan bisa juga balita meninggal.

“Itulah adalah contoh perilaku zalim, bila membedah sanitasi sisi agama karena berbuat buruk dan merugikan orang lain, ” ungkap Wash Advisor SNV Bambang Pujiatmoko dalam Workshop Evaluasi Media dalam Advokasi Isu Sanitasi di Bandarlampung.

Lanjut Bambang, memberikan contoh zalim lain. Di rumah tangga terdapat tengki penampungan tinja. Tetapi, tidak kedap.

“Jarak sumber air tempat sendiri aman. Tapi kurang dari 10 meter jarak dari sumber air tetangga itu zalim karena mencemari air orang lain. Itu juga secara Agama BABS melanggar karena buka aurat, dan Islam sendiri mengajarkan kebersihan sebagian iman,” tambah Bambang.

Pria rambut gondrong itu juga menjelaskan perspektif sanitasi dari budaya. Menurutnya, Lampung memiliki budaya Piil Pesenggiri yang secara umum artinya budaya malu.

” Malu buang air besar sembarangan gengsi, malu meminta ke pemerintah terus-terusan untuk urusuan kotoran pribadi,” terangnya.

Bambang pun menjelaskan sanitasi dari berbagai perspektif Hak Asasi Manusia (HAM), Ekonomi, Lingkungan, dan Sosial. “Bisa menghambat indeks pembangunan manusia. Kerugian ekonomi bisa mencapai 56 triliun. Serta lingkungan menjadi tercemar airnya, dan masih belum ramah dengan para disabilitas, ” ujarnya.

Harap Bambang para jurnalis tidak menulis konten dari perspektif kesehatan saja. “Kini sudah banyak media yang masif tentang sanitasi tapi masih dari kesehatan, dengan memberikan wawasan lewat acara ini dapat membuka pengetahuan jurnalis, ” tutupnya

Perwakilan dari Bappeda Azwar mengungkapkan kondisi sanitasi di kota Bandarlampung masih ada yang belum layak. “Seperti di Sungai Way Kuala dan Kuripan masih ada masyaralat yang BABS. Permasalahan lainnya di Bandarlampung PLT Bakung dan sampah, ” ujarnya.

Acara itu diinisiasi Stichting Nederlandse Vrijwilligers (SNV) Netherland Development bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandarlampung. Turut hadir puluhan jurnalis, Bappeda, pers mahasiswa, dan penggiat blogger di Swis-Hotelbel

Laporan : Alfanny Pratama F.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 + 13 =