Unila-Tek : Mulai memasuki Gerbang Unila , pemandangan yang sudah tidak asing lagi pada masa penerimaan mahasiswa baru. Kiri dan kanan jalan berjejer stand yang menawarkan jasa untuk membantu para siswa mendaftar di Perguruan Tinggi Negeri yang ingin dipilihnya.
Sejak dibukanya pendaftaran untuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi(SNMPTN) banyak mahasiswa Universitas Lampung (unila) yang mencoba untuk mendapatkan penghasilan sampingan dan menawarkan jasa dengan membuka stand.
Sejak dibukanya pendaftaran pada tangal 30 april 2012 posko-posko yang menawarkan jasa untuk daftar SNMPTN online tumbuh seperti jamur dimusim penghujan. Semakin hari semakin banyak. Berbeda dengan tahun lalu posko yang didirikan oleh sebagian mahasiswa ini lebih banyak.
Yang mengisi posko-posko itu tidak hanya dari mahasiswa Unila saja, tapi juga ada dari luar unila. Jasa yang mereka pungut berkisar antara 30-50ribu rupiah. Mereka juga membantu para siswa yang bingung untuk memilih jurusan yang akan mereka pilih, selain itu posko-posko itu juga menawarkan beberapa fasilitas seperti info-info beasiswa, info kost yang ada disekitaran unila, info beasiswa,dan apabila calon mahasiswa tidak membwa foto mereka dapat foto disana, mereka juga terkadang memberikan minuman gratis kepada para siswa yang datang kepada mereka. Bahkan terdapat posko yang mengadakan undian hadiah untuk menarik peminat.
Dengan bermodalkan komputer,printer mereka mencoba membuka posko snmptn, banyak dari mereka yang berasal dari satu perkumpulan akhirnya membuka cabang. Untuk menyewa tempat rata-rata mereka dikenakan biaya sekitar 350-500 ribu rupiah, tapi itu berbeda dari tiap tempat yang mereka tempati, apabila mereka menempati tanah yang ada di sekitaran toko-toko, harganya akan berbeda dengan mereka yang menempati di kebun yang ada di sekitaran rumah sakit, dan apabila mereka berada di trotoar itu tidak dipungut biaya tapi tetap saja mereka dimintai uang keamanan.
Hanya dengan bermodalkan foto, siswa dapat memdaftar ke PTN yang dia inginkan. Terdapat sistem pendaftaran apabila mereka datang belum mendapatkan pin maka posko-posko itu akan membelikan pin itu dan sehari kemudian dapat diambil, dan cara yang kedua adalah mereka yang telah memiliki pin dan hanya ingin mendaftar online saja, tidak perlu lagi menunggu lama untuk mendapatkan nomor ujian.
Tanggapan dari siswa pun positif seperti yang dikemukakan oleh Karni alumni Man Pringsewu, dia beranggapan bahwa dapat dimudahkan dalam mendaftar, dan tidak ribet. Dari beberapa posko ada yang memberikan garansi apabila ada kesalahan dalam menginput data, dan siswa tidak dipungut biaya tambahan. Dari bisnis ini mereka yang mendirikan posko SNMPTN mampu meraup uang jutaan rupiah.*Yovi Lusiana