Himasylva Unila Peringati Hari Bumi

251 dibaca

2.-Himasylva-Unila-Peringati-Hari-Bumi

teknokra.co : Dalam rangka memperingati Hari bumi 22 april lalu, Himpunan mahasiswa kehutanan (himasylva) Universitas Lampung mengadakan kuliah umum mengenai lingkungan pada (30/4).

Acara yang mengangkat tema Potret Tata Kelola Hutan Saat Ini dan Arah Pembangunan Kehutanan ini berlangsung di gedung rektorat lantai IV.

Kuliah ini merupakan rangkaian acara yang ketiga dari rangkaian peringatan hari bumi yang digelar. Sebelumnya, Himasylva telah mengadakan gerakan tanam seribu mangrove di Pantai Ringgung pada 19/4). Acara dilanjutkan dengan penyebaran seribu bibit di empat titik lampu merah yang ada di Bandar Lampung pada (22/4). Rencananya, Himasylva masih akan mengadakan kemah konservasi di Youth Camp Tahura Wan Abdul Rahman yang akan diadakan 16 s.d 18 Mei mendatang.

Panitia pelaksana mengangkat tema lingkungan ini karena ingin mengkaji kebijakan dari menteri kehutanan selama masa kepemimpinannya lima tahun terakhir. Selain itu, Himasylva juga ini mengkritisi pengelolaan hutan. “Kedepannya mau seperti apa,” ujar Eko Supriyadi selaku ketua pelaksana.

Mahasiswa kehutanan 2011 ini pun menambahkan bahwa pembangunan hutan di Lampung masih sulit untuk mengsinkronkan antara ekonomi dan ekologi. Menurutnya, pelaksanaan pengelolaan hutan yang seharusnya menunjang perekonomian untuk kesejahteraan masyarakan dan ekologi untuk kelestarian alam tak dirasakan oleh masyarakat.

Eko berharap seminar ini mampu meningkatkan peran aktif akademisi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat. “Mahasiswa dapat menempatkan diri selayaknya sebagai agen of change, khususnya mahasiswa kehutanan,” ujar Eko.

Saat menghadiri acara, Prof. Sugeng P. Hariyanto selaku rektor Unila menuturkan bahwa bumi semakin panas dan prediksi cuaca semakin tidak jelas. Ia berharap mahasiswa mendapatkan pengetahuan setelah mengikuti seminar.

Acara ini juga dihadiri oleh menteri kehutanan yang dalam hal ini diwakili oleh Dr. Tachrir Fathoni selaku kepala badan penyuluhan dan pengembangan sumber daya masyarakat kehutanan. Ia pun menjelaskan bahwa Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang ketiga adalah untuk meningkatkan daya saing bangsa ini dengan bahan baku yang ada didukung oleh sumberdaya manusia dan teknologi untuk menciptakan keunggulan produk hutan itu sendiri.

Laporan : Rika Andriani

Editor : Vina Oktavia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

6 − four =