Kampus  

Bara Api TPA Bakung Tak Kunjung Padam, Dinkes Acuh Kesehatan Petugas Damkar

Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) tengah padamkan api di TPA Bakung, pada Senin, (16/10). Foto: Teknokra/Arali
244 dibaca

Teknokra.co : Bara api yang membakar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung yang terhitung enam hari berlalu ini tak juga kunjung padam. Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandar Lampung terlihat acuh dengan kondisi kesehatan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar), pada Senin, (16/10).

Hal tersebut dibuktikan dengan kondisi TPA Bakung yang diwarnai dengan hawa panas dan sesak yang sangat terasa pada pernapasan. Pemberian masker hanya menutupi debu dari tumpukan sampah, namun juga memberikan dampak sesak akibat campuran asap yang berasal dari kebakaran.

Dari pengamatan Teknokra, terdapat tenda ruang oksigen dan istirahat petugas damkar yang tak jauh dari mobil damkar. Tenda tersebut terlihat kurang memadai, mulai dari penutup tenda yang berasal dari terpal bekas, dan tiang penyangga yang terbuat dari bambu yang sudah kering dan hampir rapuh.

Ukuran dalam dari tenda tersebut juga sangat kecil dan sempit, yang hanya bisa menampung sekitar 4 orang. Jika lebih dari kapasitas, akan sangat terasa sesak dan sempit. Tenda berbalut terpal hijau itu menyerupai tenda para Pemulung TPA Bakung.

Di dalamnya, tenda tersebut berisi beberapa tabung oksigen yang diletakan di dekat tumpukan sampah. Menurut perwakilan Dinkes Kota, tabung tersebut digunakan untuk antisipasi jika warga ataupun petugas yang mengalami sesak napas.

‘’Selain menyediakan tabung oksigen paling kita menyediakan obat-obatan ringan seperti paracetamol dan antisida.’’ katanya.

Tatum juga menambahkan, selama proses pemadaman api, dari pihak puskesmas ada yang memantau dan bergantian berjaga dan ada satu petugas damkar yang harus menggunakan tabung oksigen karena mengalami sesak napas.

‘’Di sini ada yang jaga dari pihak puskemas. Tadi  dari puskemas  sukaraja, pasar ambon hari ini ada tiga puskemas yang memantau,’’ ujarnya

Sejumlah mobil damkar dikerahkan untuk memadamkan api,namun usaha ini tidaklah mudah lantaran butuh waktu dan tenaga yang ekstra, serta lahan yang terbakar berisi tumpukan sampah yang sudah menyatu dan menghasilkan gas metana yang mempercepat proses kebakaran. Tak hanya itu, jarak pengambilan air yang lumayan jauh juga menjadi salah satu faktor api tak kunjung padam.

Hiruk pikuk pemadam kebakaran yang tengah memadamkan api tidak menghalangi para pekerja di sana mengais tumpukan sampah demi pundi-pundi penghasilannya.

Penulis: Eli Widayang Sari dan Arali PrastitaEditor: Sepbrina Larasati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twelve + 7 =