teknokra.com: “Ekonomi dan keuangan syariah merupakan salah satu alternatif perekonomian di Indonesia yang bisa dimanfaatkan seluas-luasnya oleh masyarakat,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiharto Setyawan dalam webinar bertajuk “Potensi dan Tantangan Pesantren dalam Pengembangan Ekonomi Syariah”.
Webinar via Zoom Meeting tersebut diadakan oleh Hebitren (Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren) Indonesia bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, pada Jumat (10/9).
Hasib Wahab Hasbullah, Ketua Umum DPP Hebitren Indonesia berpendapat bahwa ekonomi syariah akan sulit berkembang tanpa pesantren.
“Tantangan yang paling berat dalam mengembangkan ekonomi syariah adalah sumber daya manusia. Lewat Hebitren kita bisa berkolaborasi dengan himpunan ekonomi syariah maupun konvensional dan bersama-sama mengembangkan ekonomi serta bisnis di pesantren,” jelasnya.
Menurut Kepala Biro Pengembangan Usaha Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo, Faiz AHZ, potensi ekonomi syariah menuju kemandirian bisa dilihat dengan menjadikan pesantren sebagai praktik yang riil.
“Praktik usaha dalam pesantren diperlukan adanya klasterisasi, contohnya usaha khusus koperasi, pesantren, alumni, santri, dan lainnya agar pengelolaan menjadi lebih baik,”tuturnya.
Webinar ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Lampung Begawi yang bertemakan “Bersinergi Mengakselerasi Pemulihan Ekonomi Lampung melalui Pengembangan UMKM, Pariwisata, Ekonomi Syariah dan Digital”.
Hilman Fauzy, berharap bahwa webinar ini dapat menjadi gambaran bahwa ekonomi syariah seharusnya bisa bekerja sama dengan ekonomi konvensional demi mencapai suatu tujuan.
“Harapannya agar pertumbuhan ekonomi syariah bisa berkembang pesat dan menjadi salah satu solusi untuk perekonomian di Indonesia,”pungkasnya.
Penulis:
Penyunting: Annisa Diah Pertiwi