Kurangi Plastik, Tim PKM FMIPA Manfaatkan Umbi Porang dan Kulit Nanas sebagai Inovasi Biofoam

486 dibaca

teknokra.com: Tim PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) RE (Riset Eksata) Mahasiswa Fisika dan Kimia FMIPA (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) Universitas Lampung membuat inovasi biofoam atau kemasan makanan sebagai pengganti styrofoam.

Mengangkat judul “Pemanfaatan Umbi Porang dan Kulit Nanas Untuk Meningkatkan Hydrofobisitas dan Anti Bakteri pada Biofoam sebagai Kemasan yang Aman di Masa Pandemi”, PKM ini memanfaatkan limbah pertanian yang masih tersedia sangat melimpah di Lampung. Adapun limbah-limbah tersebut berupa kulit nanas, kulit durian, kulit pisang, dan juga umbi porang.

Penggunaan limbah tersebut sebagai bahan pembuatan biofoam dinilai memiliki sifat hidrofobisitas dan antibakteri yang baik, sehingga biofoam yang dibuat aman bagi kesehatan dan lingkungan.

“Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya kebijakan WFH (Work From Home) dan berdasarkan data dari BBC Indonesia (2020) jumlah layanan pesanan makanan online mengalami peningkatan 20% di masa pandemi ini,” ujar Rahmawati (Fisika ’18) selaku Ketua Tim PKM.

Menurutnya, keadaan pandemi saat ini menyebabkan peningkatan penggunaan kemasan plastik sebagai wadah makanan. Hal tersebut berbanding lurus dengan meningkatnya permasalahan sampah yang kini didominasi oleh sampah berjenis styrofoam.

“Penggunaan styrofoam ini berbahaya bagi lingkungan karena sifatnya sukar uraikan oleh alam, jika dibakar menyebabkan dioxsin,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa penggunaan styrofoam secara terus menerus juga dapat menimbulkan permasalah bagi kesehatan karena styrofoam terbuat dari polystyrene yang dapat mengakibatkan munculnya penyakit kanker.

“Dengan begitu, diperlukan sebuah solusi untuk permasalahan tersebut, terlebih pada masa pandemi ini makanan yang sehat sangat diperlukan untuk menjaga imun,” katanya.

PKM yang digagas oleh Ramhawati dan keempat rekannya, yaitu Sutiarno ( Fisika ’17), Adi Sucipto ( Fisika ’18), Fegi Liani (Fisika ’19), dan Mega Muryani (Kimia ’18) kini telah lolos tahap pendanaan.

Sutiarno, salah satu anggota tim berharap kedepannya produk tersebut dapat dipatenkan oleh pihak Universitas Lampung.

“Produk ini sangat ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan, semoga produk ini menjadi solusi terbaik pengganti styrofoam. Saya juga berharap agar PKM ini dapat menjadi jurnal ilmiah nasional maupun internasional,” pungkasnya.

Penulis : Amelia Sabila Muhtar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

15 + twenty =