teknokra.co: Mahasiswa kehutanan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Lampung (Unila) melakukan mitigasi konflik manusia dengan gajah di Elephant Response Unit (ERU) Tegal Yoso, Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Bungur Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Jumat (14/6).
Popy Pratiwi (Kehutanan ’17) mengatakan konflik yang terjadi antara manusia dan gajah adalah keluarnya kelompok gajah dari kawasan TNWK ke perkebunan atau pertanian masyarakat. “Belum diketahui sampai kapan konflik antara manusia dan gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) itu akan berakhir,” ujarnya.
Mengatasi permasalahan tersebut, ERU Tegal Yoso melakukan patrol di dalam kawasan untuk memantau gajah liar. Huda Muhammad Sidiq (21 tahun) selaku pawang gajah mengatakan ERU Tegal Yoso memiliki 11 personil yang bergantian berpatroli. “Setiap anggota bergilir masuk ke camp selama 12 hari,” jelasnya.
Selain itu, ERU Tegal Yoso juga mempunyai kegiatan lain seperti perkembangbiakkan gajah, penyelamatan gajah, dan melakukan pemantauan aktivitas illegal kerusakan hutan di dalam kawasan.
Rilis