Teknokra.co: Prasarana fasilitas Smart Classroom yang mendukung perkuliahan Hybrid di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila masih belum memadai. Berbagai Teknologi pendukung seperti green screen, smart-tv, Kamera DSLR dan berbagai teknologi lainnya dirasa masih kurang.
Hal tersebut diakui oleh Dekan FKIP, Prof. Patuan Raja saat ditemui di ruangannya, Jum’at (25/03).
“Kami ada empat smart classroom yang bisa digunakan, (tapi) Belum cukup, FKIP ini ada 3500 mahasiswanya,” ujarnya.
Menurutnya terdapat perbedaan antara Hybrid Learning dan Blended Learning, ia mengungkapkan bahwa Hybrid Learning membutuhkan teknologi pendukung agar pembelajaran di dalam ruang kelas dapat diakses dari luar.
“(Jenis-jenis) online itu diantaranya ada yang hybrid, ada yang blended. Kalau hybrid itu pada saat yang sama yang di luar dan di dalam bandar Lampung bisa ikut, kalau blended itu ganti-gantian (Tatap Muka),” ungkapnya.
Lebih lanjut lagi, menurutnya alokasi anggaran masih menjadi perhatian pihak Universitas dan Fakultas dalam mempersiapkan fasilitas Smart Classroom.
“Prasarananya masih kita siapkan, sama seperti laptop, ada yang (seharga) 5 juta ada yang 15 juta, peralatan Hybrid juga begitu,” ujarnya.
Di sisi lain, ia menegaskan bahwa selama pembelajaran secara Online selama dua tahun terakhir, pihak Fakultas telah menyiapkan fasilitas Room Zoom bagi seluruhmata kuliah yang ada di FKIP.
“Fakultas menyediakan link zoom, semua mata kuliah diberikan. Hanya saja ada dosen yang tidak suka Zoom (jadi) dia menggunakan yang lain,” pungkasnya.