Plastik Ramah Lingkungan

Foto: Repro Internet
369 dibaca

Foto: Repro Internet
Foto: Repro Internet

teknokra.co : Kantong plastik kerap dituding sebagai salah satu penyebab pencemaran lingkungan. Tak seperti sampah daun, sampah plastik tak dapat terurai oleh mikroorganisme.

Butuh waktu lama agar sampah plastik dapat terurai sempurna. Sulitnya proses peruraian plastik juga menimbulkan kerusakan lingkungan. Meski begitu, plastik memiliki banyak peminat. Teksturnya yang fleksibel, tidak berkarat, tidak mudah pecah, dan relatif murah membuat plastik banyak digandrungi. Ibu rumah tangga, pedagang, pemilik warung, toko dan mall-mall besar turut menggunakan plastik. Rumah sakit juga menjadi salah satu penyumbang sampah plastik terbesar.

Selama ini, plastik dibuat dari bahan polimer. Mereka merupakan polimer sintetik hidrokarbon yang sulit diurai. Teknik daur ulang dan pembakaran limbah plastik sebenarnya telah dilakukan untuk menanggulangi penumpukan plastik bekas. Namun, cara ini dianggap kurang efisien karena pengolahannya ternyata lebih sulit dan biayanya lebih mahal dibandingkan membeli bahan baku plastik yang baru. Pembakaran limbah plastik juga ternyata menghasilkan gas beracun dan meningkatkan pemanasan global.

Plastik biodegradable hadir sebagai alternatif plastik ramah lingkungan. Inovasi ini muncul dari T.B Didi Supriadi, mahasiswa FMIPA Kimia angkatan 2008. Plastik ini menurut Didi dibuat dari bahan baku polipropilen (PP), Poli Asam Laktat (PLA) dan Polivinil Alkohol (PVA). menurutnya campuran bahan baku tersebut lebih mudah terurai oleh mikroorganisme sehingga dapat mengurangi kerusakan lingkungan.

Proses pembuatan plastik ramah lingkungan milik Didi tak begitu sulit. Langkah pertama yang dilakukan Didi adalah mencampurkan polipropilen dan Poli Asam Laktat dengan komposisi 1:1. Didi juga menambahkan gliserol 10% agar plastik yang dihasilkan lebih elastis. Metode yang digunakan dalam pembuatan plastik ini adalah metode non solution casting (non pelarut) dalam alat yang bernama Mixture Test Selanjutnya, Didi mencetak bahan campuran tersebut dalam alat yang bernama ekstruder hingga menjadi lembaran-lembaran film plastik. Lembaran-lembaran ini yang selanjutnya dapat digunakan sebagai plastik.

Sumber : Majalah Teknokra

Editor : Vina O.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two + eleven =