Akses Sejumlah Mahasiswa Eror, UPT TIK Kesulitan Perbaiki Aplikasi Siakadu Unila

Aplikasi Siakadu Unila, Foto: Teknokra/M. Riqi Mundayin.
2,084 dibaca

Teknokra.co: Unit Pelaksana Teknis Teknologi dan informasi (UPT TIK) Universitas Lampung, mengaku kesulitan untuk memperbaiki aplikasi Sistem Informasi Akademik Universitas Lampung (Siakadu) setelah sejumlah mahasiswa mengeluh tak bisa mengakses aplikasi tersebut.

Menurut Dwi Sakheti selaku Kepala Divisi Siakadu, pihaknya tak menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan dalam aplikasi Siakadu. Pasalnya, pihak TIK Unila tidak memiliki source code (Kode Program Asli) dari aplikasi Siakadu, sehingga tak memiliki akses untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada.

“Berat mencari solusinya, kalo yang di program mobile apk nya itu kan aplikasi bonus, jadi yang dari Unila ini enggak dikasih source code nya (Kode Program asli), jadi ketika ada masalah kan agak sulit mengetahui ini yang jadi masalahnya ini apa, karena kan kita enggak tau perintahnya apa,” ungkapnya.

Menurutnya, membangun aplikasi baru merupakan satu-satunya jalan untuk memperbaiki Siakadu. Namun, hal tersebut tak akan terlaksana dalam waktu dekat.

“(solusinya) Ya membuat (Aplikasi) yang baru lagi. Tapi dalam waktu dekat ini ya mungkin masih belum bisa, ya pakai yang web jadinya, anak-anak sekarang kan lebih suka pakai yang aplikasi ya daripada web,” katanya.

Dwi Sakheti juga menegaskan bahwa keluhan apapun terkait Siakadu dari seluruh civitas academica dapat dialaporkan melalui Helpdesktik.unila.ac.id. sejauh ini, ia mengaku belum menemukan adanya mahasiswa yang melaporkan aplikasi Siakadu yang bermasalah.

Sebelumnya, sejumlah mahasiswa mengaku kehilangan akses terhadap aplikasi Siakadu. Mereka yang mengalami eror tak dapat melakukan log in, sehingga hanya dapat mengakses Siakadu melalui situs web untuk penggunaan sehari-hari.

Siakadu merupakan situs sekaligus aplikasi akademik Unila yang digunakan mahasiswa dalam pengisian kartu rencana studi, forum akademik, informasi kurikulum Prodi, data mahasiswa dan berbagai fungsi lainnya.

Mahasiswa yang kehilangan akses terhadap aplikasi Siakadu merasa kesultan dalam penggunaaan sehari-hari. Pasalnya, Siakadu versi aplikasi dirasa lebih efisien dibandingkan dalam bentuk situs web. Seperti halnya yang dialami oleh Tiara Reza Rahmawati (Ilmu Komunikasi’20).

“Kalo yang aku alami aplikasi Siakadu tiba tiba eror atau ga bisa digunain itu waktu aku buka aplikasi tuh harus login dulu terus enroll  gitu, tapi tetep aja gabisa login dan kebuka aplikasi nya. Berkali-kali nyoba juga tetep nggak bisa. aku ngiranya jaringan aku jelek tapi ternyata emang aplikasi Siakadu nya lagi eror,” tuturnya.

Akibatnya, Tiara seringkali terlambat saat menerima notifikasi tugas dari dosen, maupun notifikasi informasi-informasi lainnya.

“kalo pake aplikasi Siakadu tuh ada notifikasi kalo misal dosen kasih tugas atau dosen buat forum absen kita jadi tau. Kalo cuma lewat web kan kita harus tiap saat cek dahulu,” keluhnya.

Keluhan serupa juga diutarakan oleh Retno Ajeng Sugesti (Ekonomi Pembangunan’20), ia menyayangkan permasalahan lainnya dimana aplikasi Siakadu menghilang dari play store.

“Jujur pertamanya nggak tau ya kalo aplikasi Siakadu tiba-tiba nggak bisa dipakai karena biasanya buka Siakadu lewat web. Cuma waktu itu ada satu mata kuliah yang disuruh absen pake Siakadu, kan harus download aplikasinya tuh, nah terus udah gak ada ternyata,” Ujarnya.

Reporter/Penulis : Sepbrina Larasati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

nineteen + 3 =