Teknokra.co : Kelompok mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) periode I tahun 2024 lakukan kegiatan pemanfaatan limbah batang pisang menjadi bahan utama Pupuk Organik Cair (POC) di Kampung Negeri Baru, Kecamatan Umpu Semenguk, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung pada Senin, (22/1).
Sebelumnya, kelompok ini telah melakukan pra-survey dan menemukan banyak limbah batang pisang di kampung setempat. Keluhan dari masyarakat setempat terkait produksi pupuk yang langka di Kampung tersebut juga menjadi faktor pendorong mahasiswa melakukan kegiatan pemanfaatan limbah batang pisang. Hal itu diungkapkan Affifah Salsabilla (Kehutanan’21) selaku Publikasi Dekorasi Dokumentasi (PDD) kelompok tersebut.
“Sebelumnya pembuatan POC belum pernah dilakukan di Kampung ini, sehingga ketika kami melaksanakan kegiatan ini, masyarakat yang turut ikut serta sangat antusias, terutama Kepada Dusun di kampung ini dan masyarakat yang memiliki kebun,” katanya.
Affifah juga menambahkan, selain karena pupuk yang langka di wilayah tersebut, alat serta bahan yang digunakan juga sangat murah dan mudah ditemukan.
Kegiatan ini mendapat respon dari Isroni, salah satu Kepala Dusun setempat. Menurut Isroni, kegiatan tersebut merupakan hal yang paling ditunggu oleh warga Kampung Negeri Baru.
”Kegiatan ini sangat kami tunggu, karena di sini pupuk sudah sangat langka, semoga kegiatan ini dapat membantu kami dengan membuahkan hasil yang baik,” ungkapnya.
Selain Isroni, Kepala Dusun lainnya, Wahyudi juga mengungkapkan hal serupa. Ia akan menerapkan pemanfaatan tersebut di kebun miliknya.
“Terimakasih untuk ilmunya, yang jelas ini akan sangat bermanfaat untuk saya, dan akan saya pakai untuk tanaman di kebun”, tuturnya.
Anggota Mahasiswa KKN Unila periode I tahun 2024, Kampung Negeri Baru, Kecamatan Umpu Semenguk, Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung diantaranya, Adya Prayoga P.N (Budidaya Perairan’21), Affifah Salsabilla (Kehutanan’21), Agaphe Suluh B. (Farmasi’21), Wantini Haryanti (Peternakan’21), Roba’i Jordan Abadi (Hubungan Internasional’21), Desi Fitriani (Ekonomi Pembangunan’21), dan Syalsabilla Ratu Fadia (Ilmu Hukum’21).
[RILIS]
