Teknokra.co : Pra-Musyawarah Besar (Pra-Mubes) XXV Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) Teknokra Universitas Lampung (Unila) telah berlangsung pada Jumat-Minggu (22-24/11), di Aula PKBI Lampung. Acara ini menghasilkan lima kandidat calon Ketua Formatur UKPM Teknokra periode 2024.
Kelima kandidat tersebut adalah Muhammad Hafiz Akbar (Hukum ’22), Ummul Padilah (Pendidikan Sejarah ’22), Faridh Azka Al Fathani (Pendidikan Sejarah ’22), Putra Alam Apriliandi (Pendidikan Sejarah ’22), dan Dian Ayu Puspita (Agribisnis ’22).
Muhammad Hafiz Akbar menyampaikan bahwa Pramubes menjadi momen untuk introspeksi individu demi kemajuan Teknokra.
“Sudah cukup banyak pelajaran di tahun kemarin hingga sekarang untuk dijadikan pembelajaran dan cambuk untuk kita di kepengurusan selanjutnya. Kita perbaiki dalam segi komunikasi dan harus lebih berani menunjukkan hal-hal baru untuk kemajuan Teknokra,” ujarnya.
Ummul Padilah menambahkan bahwa siapa pun yang terpilih harus mampu menjalankan tugas sesuai tema besar Pramubes-Mubes untuk menyelesaikan permasalahan di Teknokra.
“Kita perlu berkolaborasi dengan eksternal dan LPM lain agar kita dapat mengikuti perkembangan zaman dan menyesuaikan tema yang sudah ditetapkan,” katanya.
Faridh Azka Al Fathani menekankan pentingnya memilih pemimpin yang tepat melalui debat kandidat dan kampanye.
“Kita memiliki tujuan yang sama untuk UKPM Teknokra dalam membangun kembali atas dinamika organisasi satu tahun kemarin. Saya ucapkan terima kasih juga untuk pengurus dan magang atas waktu dan tenaganya dalam kontribusi Pramubes ini,” tambahnya.
Putra Alam Apriliandi mengungkapkan komitmennya terhadap Teknokra dan berharap pemimpin terpilih dapat membawa Teknokra ke arah yang lebih baik.
“Semoga tema yang kita angkat tidak hanya mengambang, namun bisa diterapkan juga di kepengurusan tahun 2025,” ujarnya.
Dian Ayu Puspita berharap pengurus dan magang dapat memilih pemimpin dengan bijak.
“Saya berdoa semoga pengurus dan magang dapat memilih dan menyeleksi siapa saja yang akan menjadi pemimpin umum, dan semoga yang terpilih dapat membawa nama Teknokra menjadi lebih baik,” tuturnya.
Koordinator Badan Pekerja (BP), Daffa Falih Saputra (Teknik Mesin ’23), menjelaskan mekanisme yang harus dilakukan oleh kelima kandidat, yakni melampirkan beberapa berkas administrasi yang kemudian diverifikasi oleh BP untuk menentukan nomor urut.
Kelima kandidat akan mengikuti debat kandidat dan mempresentasikan visi-misi yang akan diterapkan selama satu tahun kepengurusan.
Revina Azzahra (Pendidikan Bahasa dan Sastra ’21) menyampaikan keyakinannya terhadap calon Ketua Formatur, pengurus, dan magang yang akan membawa Teknokra ke arah lebih baik.
“Kita lihat dulu visi-misi mereka, selaras tidak dengan tema, untuk memperkenalkan wajah dan akar pikiran mereka, sehingga dapat menetapkan hati nurani dalam memilih nahkoda Teknokra ke depannya,” katanya.
Ia berharap para calon Ketua Formatur dapat memanfaatkan momen ini untuk saling berargumen dan menjelaskan visi-misi yang akan diterapkan pada satu tahun kepengurusan selanjutnya.