Teknokra.co : Kualitas pendidikan di Indonesia di era digitalisasi harus dihadapi. Dalam era digital saat ini, teknologi memainkan peran krusial dalam pendidikan. Digitalisasi pendidikan perlu diimplementasikan sejak usia dini untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan yang ada. Dengan memanfaatkan teknologi, proses belajar mengajar dapat menjadi lebih menarik dan efektif. Thoha Batin Sampurna Jaya dosen Universitas Lampung hadir di podcast Teknokra : Bicara Ilmu. Ia mengatakan digitalisasi akan berkembang mau tidak mau nya kita menerima hal tersebut.
Thoha B Sampurna Jaya juga mengatakan, pendidikan Indonesia terbilang rendah, maka itu perlu era teknologi dan digitalisasi harus kita hadapi perkembangan nya. Digitalisasi diharapkan dalam masyarakat dapat ditumbuh kembangkan paling tidak sejak usia dini guna tau cara menghadapi era digitalisasi ini.
“Jadi kita, suka tidak suka ya era teknologi digitalisasi ini harus kita hadapi gitu perkembangan nya, digitalisasi itu tidak hanya bidang pendidikan, bidang ekonomi juga begitu bidang komunikasi juga begitu. Semua dengan digitalisasi itu mau tidak mau, nah yang kita harapkan digitalisasi dalam masyarakat ditumbuh kembangkan paling tidak anak-anak usia dini, sekolah dasar itu sudah diarahkan disampaikan, bagimana menghadapi era digitalisasi ini, sehingga tidak terjadi ‘gegar budaya’ yang kita sebut dengan gaptek. Sudah harus ditumbuh kembangkan, bisa melaksanakan nantinya dengan baik dan tepat, sehingga sudah diberikan yang layak dan tidak layak. Itu mestinya sudah disampaikan, nah disitulah peran pendidikan dalam menghadapi teknologi yang bebas nilai itu, teknologi tidak bebas nilai tapi kita sebagai manusia harus bisa membedakan yang layak dan tidak layak,” ujar nya.
Ia juga menjelaskan bahwa kesenjangan pendidikan yang didapati di Indonesia juga sangatlah nyata, fasilitas yang diberikan pemerintah tidaklah merata untuk seluruh pendidikan yang ada di Indonesia. Dengan adanya keterbatasan akses pemerintah ke daerah-daerah mengarah kepada keterbatasan keterbukaan digitalisasi untuk anak-anak yang ada di desa.
“kesenjangan itu nyata gitu ya, bisa kita lihat dari fasilitas yang diberikan, fasilitas itu tidak hanya berbentuk bangunan saja, namun guru-guru nya juga yang mau diterjunkan di daerah-daerah itu seperti apa, ya paling setahun dua tahun balik ke kota.
kedua dengan sistem pendidikan yang mengarah ke digitalisasi banyak sekali anak-anak kita di desa, terbatas menggunakan itu, mungkin tidak punya alat nya, sinyal nya tidak ada, ya kadang kita lihat di grub nyari sinyal manjat dulu, naik gunung dulu, itukan sangat ironis, jadikan perlu pemerataan belajar dan pemerataan pengguna dan fasilitas pembelajaran, sehingga kesenjangan itu perlu diatasi, di dalam antar kota saja terjadi perbedaan mencolok, ada sekolah yang favorit dan tidak favorit, nah ini juga satu hal yang perlu jadi perhatian kita supaya tidak terjadi hal semacam itu,” ungkap nya.
Lalu ia memaparkan kualitas tenaga pendidik itu harus ditingkatkan, bagiamana peran pemerintah, akademik, maupun pebisnis bekerjasama guna terwujud kualitas pendidikan yang memadai.
Kebijakan pemerintah sudah cukup meningkatkan kualitas pendidikan
“Ya banyak yang harus diperbaiki, pertama adalah bagaimana meningkatkan kualitas tenaga pendidik itu, tidak hanya TK, SD tapi sampai perguruan tinggi, yang kedua juga harus jadi perhatian pengambil kebijakan untuk meningkatkan pendidikan itu diperlukan kerjasama dengan berbagai pihak. Kalau kita dulu sering mengatakan dulu ABG, Akademik, Bisnis, Government (pemerintah). Nah itu perlu digalakkan itu, link and match harus muncul disitu untuk saling mendorong dan menunjang, sehingga dunia pendidikan mensupport dunia bisnis, dan bisnis harus support dunia pendidikan, dan pemerintah menyediakan ruang untuk terjadi hal seperti itu,” pungkas nya.
Era globalisasi menuntut generasi muda untuk memiliki kemampuan bersaing di kancah internasional. Oleh karena itu, pendidikan di Indonesia perlu disesuaikan dengan standar global agar lulusan tidak hanya kompeten secara lokal tetapi juga siap menghadapi tantangan di pasar global di era yang semakin berkembang ini. Pemerintah dan masyarakat juga perlu berperan aktif dalam memberikan dukungan terhadap program-program pendidikan yang ada, baik secara moril maupun finansial. Dengan cara ini, diharapkan pendidikan di Indonesia akan semakin baik.