Rektor Unila Lantik Wakil Rektor, dan Dekan FKIP

Berurutan dari kiri ke kanan, Prof. Bujang Rahman, Prof. Muhammad Kamal, Prof. Karomani, dan Dr. Muhammad Fuad. Foto: Repro Internet
357 dibaca
Berurutan dari kiri ke kanan, Prof. Bujang Rahman, Prof. Muhammad Kamal, Prof. Karomani, dan Dr. Muhammad Fuad. Foto: Repro Internet
Berurutan dari kiri ke kanan, Prof. Bujang Rahman, Prof. Muhammad Kamal, Prof. Karomani, dan Dr. Muhammad Fuad. Foto: Repro Internet

teknokra.co: Rektor unila, Prof. Hasriadi Mat Akin resmi melantik Wakil Rektor dan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) di Gedung Serba Guna (GSG) Unila, Kamis, (14/1).

Acara ini dihadiri oleh 200 orang undangan, termasuk para pimpinan perguruan tinggi swasta di Lampung.

Dalam pelantikan ini, Prof. Bujang Rahman dilantik sebagai wakil rektor Bidang Akademik, Prof­. Muhammad Kamal sebagai wakil rektor Bidang Umum dan Keua­ngan, Prof. Karomani sebagai wakil rektor Bidang Kemahasiswaan­ dan Alumni, Prof. Mahatma Kufepa­ksi sebagai wakil rektor Bidang Pe­rencanaan, Kerja Sama dan Teknologi Infor­masi dan Komunikasi, serta Dr. M­uhammad Fuad sebagai Dekan FKIP.

Prof. Bujang Rahman merupakan dosen program studi Magister Manajemen Pendidikan, dan sebelumnya adalah Dekan FKIP periode 2010 – 2015. Prof. Muhammad Kamal merupakan Guru Besar Fisiologi Tanaman, FP. Prof. Karomani meupakan dosen Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP. Sedangkan Dr. Muhammad Fuad merupakan dosen Prodi Magister Bahasa Indonesia yang sebelumnya juga Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FKIP periode 2014 – 2018.

Dalam sambutannya, Prof. Hasriadi mengucapkan terimaksih kepada para pejabat lama atas dedikasi dan kinerjanya. Terutama atas pencapaian Unila yang telah masuk dalam kategori 10 Perguruan Tinggi terbaik menurut Webomatric, ditambah dengan akreditasi yang mendekati A. Ia juga mengingatkan tantangan Unila akan lebih besar, terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “(kita harus benar-benar merumuskan: red) bagaimana kita meningkatkan SDM yang berkualitas global dan bagaimana kita bekerja keras untuk mencapai visi dan misi” ujarnya.

Hasriadi juga mangatakan bahwa yang terpenting adalah memperbaiki mindset karyawan, terutama dengan program ISO. “Kita kaya sekali dengan prosedur, hasil keputusan rapat tapi setelah selesai kita simpan di rak dan  tidak pernah kita lihat lagi. Dengan adanya ISO, saya harap reward dan punishment itu bisa berjalan” ujarnya.

Laporan: Faiza Ukhti Annisa

Editor: Wawan Taryanto

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five × 5 =