Sudah UTS, Bantuan UKT Belum Kunjung Cair

203 dibaca

teknokra.co: Perkuliahan sudah masuk Ujian Tengah Semester (UTS). Namun, bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT)/SPP 2020/2021 belum kunjung cair.


Imas Salamah (Sosiologi’18), calon penerima bantuan UKT, bercerita, ia membayar UKT dengan meminjam uang ke kekasihnya. Sebab, kondisi ekonomi keluarga yang sedang tidak memiliki biaya.


“Keluarga memang sedang tidak ada biaya. Malah, disuruh bayar dulu baru diganti. Seolah-olah pihak kampus punya hutang kepada mahasiswa,” ucapnya.

Lain halnya dengan Dian Pertiwi (PG PAUD’18). Mahasiswa calon penerima bantuan UKT ini, berencana menggunakan uang tersebut untuk menambah dana membeli laptop.


“Semenjak adanya pandemi ini, orang tua saya susah mendapatkan penghasilan. Terlebih orangtua saya pedagang. Jika bantuan ini cair, uangnya akan saya tambahkan untuk membeli laptop, karena kuliah online ini butuh banget laptop,” katanya.


Angga Reynaldo (Manajemen’17) menuturkan, ia sudah tidak berharap adanya bantuan UKT/SPP 2020/2021. Sebab, menurutnya mekanisme pencairan bantuan tersebut rumit.


“Mekanismenya saja terkesan berbelit-belit. Kurangnya koordinasi antar pihak rektorat yang menangani bantuan UKT ini. Harapan saya semoga pihak Unila dapat lebih bijak saja kedepannya jika ada kebijakan keringanan UKT,” tuturnya.


Alfhitri Ismaysuri (Ilmu Komunikasi ’19) menuturkan telah diminta buku tabungan BNI sejak tanggal 7 September 2020. Namun, belum mendapatkan informasi lebih lanjut.


Azhari, Kepala Subbagian Kesejahteraan Mahasiswa dan Alumni Biro Akademik dan Kemahasiswaan mengatakan bantuan UKT masih dalam proses pencairan. Mahasiswa calon penerima bantuan UKT diminta mengumpulkan fotokopi buku rekening bank BNI sampai Jumat (20/11).


“Uangnya sudah duduk. Saya tinggal mengajukan surat pencairan. Jika urusan rekening sudah tuntas. Saya laporan rekening mahasiswa sudah selesai ke WR (Wakil Rektor) III. Tinggal membawa cek ke bank. Kalau urusan rekening selesai. Minggu-minggu ini bisa dicairkan (Bantuan UKT/SPP 2020/2021),” paparnya.


Ia berencana meminta bantuan ke fakultas-fakultas untuk menyebarkan informasi pengumpulan fotocopi buku rekening BNI. Hal ini agar informasi tersebut sampai ke mahasiswa yang tidak menyetorkan nomor telpon.


Laporan: Ridho Efendi dan Mitha Setiani Asih

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

four + 6 =